Subhanallah, 200.000 Orang Hadiri Pemakaman Ulama Pakistan Meski Dilarang


Jakarta, CNBC Indonesia - Ratusan ribu orang, diprediksi mencapai 200.000 orang, menghadiri pemakaman ulama Pakistan dan juga pemimpin Partai Politik Tehreek-i-Labbaik Pakistan (TLP), Khadim Hussain Rizvi di kota Lahore, meski pemerintah setempat melarang kerumunan publik karena pandemi virus corona (Covid-19).

Khadim Hussain Rizvi, 54, meninggal dunia karena serangan jantung pada Kamis (19/11/2020), hanya beberapa hari setelah dia memimpin pawai protes menentang publikasi kartun yang menghina Nabi Muhammad di Prancis, di ibu kota Pakistan, Islamabad.

Unjuk rasa itu pun diwarnai kekerasan.

Baca: Ustaz Das'ad Latif Bubarkan Jamaahnya, Demi Keamanan Dan Patuhi Protokol Kesehatan

Dikutip dari The News.co.pk, media ini menyebutkan bahwa tidak diragukan lagi pemakaman ulama Pakistan itu menjadikannya salah satu dari peristiwa terbesar yang tercatat pernah terjadi di komplek Metropolis, Pakistan, selama 100 tahun terakhir.

Adapun dilansir Swissinfo.ch, pejabat pemerintah tidak menanggapi permintaan komentar tentang pemakaman, yang mendatangkan malapetaka di Lahore karena layanan telepon seluler ditutup dan jalan utama diblokir karena alasan keamanan.

Seorang pejabat setempat, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan dia memperkirakan hampir 200.000 orang menghadiri acara tersebut.

Pemakaman Khadim Hussain Rizvi juga masuk urusan publik lantaran ratusan ribu orang berbondong-bondong turun ke jalan-jalan menuju Minar-i-Pakistan meskipun ada peringatan dan standar prosedur pandemi Covid-19.

Sebagai catatan, data Worldometers yang dikutip pada pukul 11.35 WIB, Minggu ini (22/11/2020), Pakistan berada di urutan ke 28 dunia, dengan jumlah positif Covid-19 mencapai 371.508 orang dengan penambahan sehari yakni 2.843 dan jumlah kematian 7.603 orang.

The News mencatat, ada tiga pemakaman terbesar di Lahore yakni Ghazi Ilm Din Shaheed, Maulana Wahab yang merupakan emir dari Raiwind Tableeghi Jamaat (Jamaah Tabligh) dan sekarang ulama Khadim Rizvi.

Ilm Din adalah seorang tukang kayu Muslim India yang membunuh seorang penerbit buku bernama Mahashe Rajpal karena menerbitkan buku Rangila Rasul, yang dianggap menghina Nabi Islam, Muhammad, oleh komunitas Muslim.

Kebanyakan sejarawan Pakistan, terutama yang mengawasi urusan dan sejarah Lahore, akan setuju bahwa pemakaman terbesar yang pernah dilihat atau disaksikan di kota ini selama 100 tahun terakhir adalah pemakaman Ghazi Ilm Din Shaheed (1908-1929).

Pemakaman Ilm Din menjadi tontonan. Pemakanannya diadakan di Lahore pada 14 November 1929, meskipun dia digantung di Penjara Pusat Mianwali pada 31 Oktober 1929.

Saat itu menurut beberapa catatan arsip, sekitar 200.000 umat Islam menghadiri sholat jenazah yang dipimpin oleh Imam Masjid Wazeer Khan, Imam Muhammad Shamsuddin. Beberapa bersikeras, jumlah kerumunan lebih dari setengah juta alias 500.000 orang.

Adapun Imam Besar Jamaah Tablig Ameer Haji Abdul Wahab meninggal dunia karena penyakit berkepanjangan yang dideritanya belakangan pada Minggu (18/11/2018).

Posting Komentar untuk "Subhanallah, 200.000 Orang Hadiri Pemakaman Ulama Pakistan Meski Dilarang"